Jumat, 06 Agustus 2010

Pesta Miras 3 Malam, 6 Tewas, 1 Kritis

Pesta Miras 3 Malam, 6 Tewas, 1 Kritis
Kamis, 5 Agustus 2010 | 10:56 WIB  
BLITAR –  Enam orang tewas, satu lainnya kritis akibat pesta minuman keras (miras) yang digelar warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Sebelum korban tewas, keenam korban sempat mendapat perawatan di RSUD Mardi Waluyo. Mereka adalah para korban pesta miras yang digelar secara terpisah di Kelurahan Gedog selama tiga malam berturut-turut.
Menurut Humas RSUD Mardi Waluyo, Njunariadi, hingga Selasa (3/8) malam secara bergantian korban masuk RSUD Mardi Waluyo. Saat dibawa ke RS, rata-rata kondisi seluruh korban sudah kritis. Namun, meski telah dilakukan pertolongan, nyawa korban tak tertolong lagi. ’’Seluruh korban sempat dirawat sekitar 1-2 jam, setelah itu baru meninggal,’’ jelas Njunariadi, Rabu (4/8) pada wartawan. Penyebabnya diduga adalah overdosis minuman keras. Indikasinya mulut para korban mengeluarkan busa.
Kelima korban tewas antara lain Hermawan Suryaputra (25), warga Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo, Blitar; Edi Supriyono (26), warga lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedok, Kecamatan Sananwetan, Blitar. Berikutnya Budi (19), warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Blitar; David Indra (25), warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Blitar; Sulis (34) warga Jalan Karya Gedog, Kecamatan Sananwetan, Blitar; serta Sadeni warga Gedok Kota Blitar
’’Karena kondisinya sangat kritis nyawa korban tak tertolong lagi, sedangkan 1 orang masih mendapatkan perawatan intensif,’’ jelasnya. Korban kritis tersebut adalah Pamuji (50), warga Gedog, Kecamatan Sananwetan, Blitar. Dia masih dirawat di RSUD Mardiwaluyo Blitar. Kasat Reskrim Kota Blitar AKP Purdiyanto membenarkan kejadian tersebut.gim,dtc 


4 Bulan 16 Tewas Akibat Pesta Miras

1–3 Agustus 2010: 6 warga Kelurahan Gedok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, tewas dan 1 kritis setelah pesta minuman keras. Keenam korban tewas itu adalah korban pesta miras di 3 tempat berbeda di Kelurahan Gedok.

17 Juli 2010: 1 warga Kel Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, tewas, sedangkan 2 lainnya dirawat di IGD RS Baptis setelah pesta miras.

16 Juni 2010: 3 tewas dan 1 kritis akibat pesta miras di sela pertunjukan orkes dangdut di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Korban kritis dirawat di RS HVA Toeloengredjo, Pare.

29-30 Juni 2010: 4 warga tewas, 10 lainnya dirawat di RS akibat pesta miras dioplos ginseng di dua tempat yang berbeda, yakni di Kecamatan Bululawang dan Tajinan, Kabupaten Malang. Dua pemilik toko jamu yang menjual ginseng jadi tersangka.

23 Mei 2010: 2 karyawati Kafe Maharani di Jalan Raya Siman, Ponorogo, tewas, sementara 1 kritis akibat pesta miras yang diduga dicampur obat-obatan. Korban kritis dirawat di RSI Siti Aisyah, sedangkan korban tewas dibawa ke RSUD dr Harjono.

Sule Pelawak Milyarder Mantan Penjual Jagung Rebus

Sule Pelawak Milyarder Mantan Penjual Jagung Rebus
Laporan: tribunnews.com
IST

Sule
Minggu, 25 Juli 2010 | 09:28 WITA
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa tak kenal Entis Sutisna alias Sule si pelawak pendatang baru multi talenta. Pria kelahiran Cimahi 15 November 1976 kini sudah menjadi milyarder baru, padahal dulu ayah tiga anak ini sempat menjalani jual jagung rebus keliling kampung, pedagang ayam goreng dan kebaya.
Tapi setelah sukses memenangi lomba Audisi Pelawak TPI (API) bersama grup Lawak SOS kini Sule banjir order dan menjadi pelawak milyarder. Penghasilannya lebih dari Rp 1 milyar sebulan didapat dari beberapa stasiun TV misalnya dalam acara Opera Van Java di Trans7, Awass Ada Sule di Global TV. Sejak menjadi juara event SuperStar di Indosiar, Sule sering tampil di televisi menjadi presenter, bintang tamu talkshow, pengisi acara musik dan pelawak atau komedian.

Sule yang pernah dibimbing pelawak senior Kang Ibing ini sudah memiliki bakat melawak sejak kelas 3 SD. Kala itu Sule kecil sering tampil di acara Agustusan.

Ayah dari Rizki (12), Putri (8), dan Rizwan (2) selain melawak juga dikenal pintar menyanyi dan pandai banyol spontanitas melucu. Alumni STSI Bandung ini juga mampu blocking dan memiliki bakat melucu yang sangat khas ditambah lagi rambutnya yang panjang warna pirang melengkapi karakternya.

Kini Sule sudah menjadi milyarder dengan hartanya berupa lima rumah di Bandung dan Jakarta, dua mobil serta dua sepeda motor. Padahal dulu tinggal di rumah kontrakan awal pernikahan dengan Lina (32) tahun 1997.

Dulu penghasilannya melawak belum besar hanya Rp 20 ribu sehari, sehingga masih nyambi berdagang ayam goreng dan berjualan kebaya. Tapi setelah sukses di televisi, Sule memiliki penghasilan milyaran dalam sebulan, termasuk dari Opera Van Java yang memberinya penghasilan Rp 20 juta - Rp 40 juta sekali tampil.

Pemilik rambut gondrong pirang ini kalau mendengar musik jaipongan langsung reflek joget sehingga sering ditertawakan orang. Justru hal itu menjadi andalannya dengan spontanitas melawak menjadi tambahan untuk memperkaya karakter Sule.

Dulu memang cita cita Sule menjadi pembawa acara berita televisi sehingga ia pun pindah dari Jawa Barat ke Jakarta demi meraihnya. Walau urusan prestasi sekolah sangat jeblok dan suka mencontek, tapi Sule memiliki hobi menari sejak kecil sehingga ia pun disekolahkan orangtuanya untuk masuk ke SMKI seusai dari SMP.

Bintang Sule mulai bersinar ketika ia dan dua temannya, Ogi Suwarna dan Obin Wahyudin mengikuti audisi lawak API (Akademi Pelawak Indonesia) di TPI. Setahun kemudian, Sule menjuarai Superstar Show, sebuah acara duet selebriti di Indosiar dan berhak membawa pulang sebuah mobil. Puncaknya ketika ia membintangi Opera Van Java.

Tahun 2009 dan 2010 nama Sule makin berkibar dengan sering tampil di televisi acara hiburan yang mengocok perut dengan tingkahnya yang lucu dan spontan.

Kini nama Sule sudah layak disejajarkan dengan Tukul Arwana, Komeng, Eko Patrio, Parto, maupun Olga Syahputra yang sempat dinobatkan sebagai 5 Pelawak Termahal Indonesia.

Seperti Komeng, Sule punya kemampuan spontanitas lelucon yang tergolong sangat responsif, cepat, kreatif dan bagus. Dalam tampilan di panggung juga punya kemampuan blocking yang lumayan. Sule termasuk salah satu pelawak yang punya karakter melucu yang kuat dan unik

Bakat melawak Sule ini berasal dari ayahnya di penjual bakso keliling. Ayahnya selalu membanyol dan membuat para pembeli baksonya tertawa. Akan tetapi Sule mengawali naik panggung bukan dengan lawakan, melainkan sebagai pemain musik.

Meski sudah sangat terkenal, Sule masih memendam cita-cita yaitu go international walau tak pandai bahasa Inggris. Kendati telah bergelimang harta ternyata tak semua artis hidup bermewah-mewah dan mengaku ingin tetap hidup sederhana. Suzuki APV masih menjadi kendaraannya setiap hari akan syuting.

Ramadhan tahun lalu, menjadi moment Sule untuk meraih banyak harta. Ia menerima bayaran Rp 4 juta dalam satu episode Opera Van Java. OVJ tayang dua kali sehari untuk Sahur bahkan ia dibayar dobel sehingga dalam sehari Sule bisa mengumpulkan Rp 12 juta. Itu belum termasuk honor presenter dan sebagainya. Jika dikalkulasi, lebih dari Rp 100 juta masuk ke rekening Sule setiap bulannya.

Kini Sule pun sudah memiliki bisnis di Bandung berupa salon, warnet, toko baju, ponsel dan studio musik. Pria pencetus ucapan "prikitiw" itu tetap betah menempati tempat tinggalnya terdahulu, sebuah kamar kos di kawasan Jakarta Selatan.

Sebagai seorang pelawak, Sule memang tak ada matinya. Ia selalu bercanda dan tertawa lepas saat berada di lokasi syuting dan sering mengagetkan banyak orang dengan ulahnya yang konyol untuk menghibur. Sule tetap ingat saudaranya dan membagi-bagi rejeki juga untuk adik-adiknya. Sule merupakan anak kedua dari empat bersaudara. (berbagai sumber)

Sule si pelawak multi talenta
Tapi setelah sukses memenangi lomba Audisi Pelawak TPI (API) bersama grup Lawak SOS kini Sule banjir order dan menjadi pelawak milyarder. Penghasilannya lebih dari Rp 1 milyar sebulan didapat dari beberapa stasiun TV misalnya dalam acara Opera Van Java di Trans7, Awass Ada Sule  di Global TV. Sejak menjadi juara event  SuperStar di Indosiar, Sule  sering tampil di televisi  menjadi presenter, bintang tamu talkshow, pengisi acara musik dan pelawak atau komedian.

Tribun Timur
Lebih Interaktif, Lebih Akrab